Saturday, April 26, 2008

Sampuraga in Mandailing Natal














Ita Purnama Sari Tanjung













Lokasi Sampuraga














Boru Batubara












Ika Tanjung dan Keluarga











Bismar Tanjung

Sampuraga is a legend in mandailing. Madina. Indonesia. Long time a go, there was a boy who lived in mandailing. In siladang village, Mandailing. He was an orphan. And when he was 10 years old, he left his village. His mother gave her some ingredient. He went to Sabjior. For years he lived there. When he was adult, and possible for him to get marry, a daughter of the king in Sabajior wanted to marry him. And he was agree. When the wedding party had finished, automatically he became a king. 
In a year, The news that he had been becoming a king has heard by his mother and all of people in his village, Siladang. Every body felt surprise to hear it. 
Because his mother was an old woman and she was very poor. She really hoped her son. She just had Sampuraga as her child. She wanted to follow him. With very difficult to walk. Hard to through the forest between Siladang and Sirambas, the village or the king. And at the end, she arrived to Sirambas. When mother of Sampuraga was in that village, Sampuraga was making a party. Many people were working to cook the food, cook the flesh. And many kind of foods. And because Sampuraga's mother was very hungry. She asked some food for eat. The worker wanted to give it. But when Sampuraga looked the old woman. He stood up. And he withdrew her. Forbade his slaves to give anything to the woman. He did, as he didn't know her. In fact, he knew that she was his mother. A woman cried and asked, “why don't you know me, my son?. I am your mother, babe”.”I don't know you. Don't make fun of me”. Answered Sampuraga. “I have something to prove that you are my son'. 'what is it, an old woman?' asked Sampuraga angrily. 'There is a trace on your neck'.. But what for? Sampuraga would not open his shirt. Even he became angrily with that woman. His wife said it, so that he realize everything. But it made him could not bottle up his angrily. He kicked that old woman. He slap his own mother. The woman prayed to god so that god punish Sampuraga. At that day too. The thunder fight him. The flood was coming. The village and palace of king was going to broken. Almost all the people were died. Including Sampuraga, his wife, his mother, and many slaves. God approved her praying. Something remain until now, just some tools of party. Such as a pan, big spoon, and t trace of hole. Many people said that the flood came from the hole. Until now, the hole is being hot. When ever somebody calls Sampuraga, the water will be angry. Water in the hole will jump. Water will be very hot. And now, the location of Sampuraga has been becoming a tourism place. Many people visit this area. It is in west Panyabungan. About 10 kms from panyabungan town. Kabupaten mandailing natal. North Sumatra. Indonesia.





Nora Tanjung bersama saudara kandung serta saudara sepupunya di Daerah lokasi Wisata Sampuraga Mandailing Natal

Sunday, April 20, 2008

dunia jika dipandang dengan mata kasar dan mata halus

Dunia ini sebenarnya satu. Tapi bisa dipandang dengan dua dimensi. Anda mengerti?. Coba lihat apa yang ada di depan anda. Seandainya anda ada di tengah kota. Berarti yang anda lihat, pasti kenderaan yang banyak. Hiruk pikuk kota. Itu sudah pasti. Tapi perlu anda sadari bahwa anda sedang melihat dengan mata manusia. Atau mata kasar. Dan anda tentu sudah pernah mendengar bahwa masih ada makhluk jin. Mereka itu bertubuh halus. Sehingga tak bisa dilihat manusia.
Jadi jika mereka ada di tengah kota, di mana anda sedang berdiri tadi. Yang mereka lihat belum tentu hiruk pikuknya kota. Mungkin kota tempat anda berdiri, adalah daerah perkebunan bagi bangsa jin. Atau daerah hutan. Atau juga yang lain. Jika anda punya pandangan dgn mata halus, tentu anda akan bisa melihatnya. Itulah maksud dunia ini satu. Tapi bisa dipandang dgn dua cara. Tergantung indra penglihatan apa yang anda pakai. Tapi biasanya, tempat bermukim makhluk seperti manusia,, tidak ditempati makhluk halus. Biasanya mereka tinggal di rumah rumah tak berpenghuni, atau di hutan.
Karena itu sering kita dengar bila seorang tersesat di tengah hutan. Jika dia kembali ke kampung, dia sering bercerita bahwa dia melihat perkotaan di tengah hutan. Padahal sebenarnya itu kota jin. Saat dia tersesat, jin merasuki dirinya. Dan menjadikan ia memandang secara mata halus. Demikian penjelasan saya sekilas tentang alam gaib dan alam nyata. Terima kasih